Diposkan oleh admin
Subandi (2002) menyatakan bahwa tanggapan karyawan terhadap supervisornya tergantung pada karakteristik dari supervisor. Hasil penelitian Basset (1995) dalam Subandi (2002) menyatakan bahwa kepuasan kerja bawahan akan meningkat jika supervisor bertindak bijak, baik hati dan penuh perhatian terhadap bawahannya. Subandi juga menyimpulkan beberapa sifat yang menunjukkan kemampuan supervisor, yaitu:
- Secara teknis, supervisor mempunyai pemahaman yang mantap akan pekerjaannya. Pada umumnya bawahan mengharapkan supervisornya bekerja lebih baik daripada yang lain dan memiliki kemampuan terbaik.
- Supervisor adalah seorang perencana yang baik, mampu membuat jadwal kerja yang efisien dan mampu bekerja secara efektif.
- Supervisor mampu berkomunikasi dengan baik dan jujur. Karyawan selalu mendapat umpan balik sehingga mereka tahu penilaian terhadap pekerjaannya.
- supervisor yang mampu melatih, perkembangan kemampuan dan keterampilan bawahan menjadi pusat perhatiannya. Dia juga instruktur yang teliti dan sabar sehingga dia bisa yakin akan kemampuan bawahannya, terutama bawahan yang masih pemula, bahwa mereka mendapatkan latihan yang dibutuhkan untuk memenuhi standar.
- Standar yang ditetapkan supervisor adalah realistis dan dia bersedia menjelaskan standar tersebut sehingga tidak ada kerancuan diantara bawahannya tentang standar penilaian yang baik.
- Supervisor yang baik adalah supervisor yang konsekuen, metode manajemennya adil dan obyektif sehingga bawahan tahu apa yang diharapkannya dan yakin atas pertimbangannya.
- Supervisor yang baik adalah yang mampu mendisiplinkan dirinya karena pemimpin yang disiplin adalah adalah dasar bagi disiplin karyawan.
- Supervisor yang baik adalah yang mudah ditemui. Dia memberi perhatian yang tulus kepada setiap bawahannya serta mengetahui kemampuan dan keterampilan berikut keterbatasan dan kelemahan mereka.
Tahapan Supervisi dalam Standar Pekerjaan Lapangan Seksi Perancanaan Dan Supervisi, diatur sebagai berikut:
- Supervisi mencakup pengarahan usaha asisten yang terkait dalam pencapaian tujuan audit dan penentuan apakah tujuan tersebut tercapai. Unsur supervisi adalah memberikan instruksi kepada asisten, tetap menjaga penyampaian informasi masala-masalah penting yang dijumpai dalam audit, mereview pekerjaan yang dilaksanakan, dan meyelesaikan perbedaan diantara staf audit kantor akuntan. Luasnya supervisi yang memadai bagi suatu keadaan tergantung atas banyak faktor, termasuk kompleksitas masalah dan kualifikasi orang yang melaksanakan audit.
- Para asisten harus diberitahu tanggung jawab mereka dan tujuan prosedur yang mereka laksanakan. Mereka harus diberitahu hal-hal yang kemungkinan berpengaruh terhadap sifat, luas dan saat prosedur yang harus dilaksanakan, seperti sifat bisnis satuan usaha yang bersangkutan dengan penugasan dan masalah-masalah akuntansi dan audit. Auditor dengan tanggung jawab akhir untuk setiap audit harus mengarahkan asisten untuk mengemukakan pertanyaan akuntansi dan auditing signifikan yang muncul dalam audit sehingga auditor dapat menetapkan seberapa signifikan masalah tersebut.
- Pekerjaan yang dilaksanakan oleh asisten harus direview untuk menentukan apakah pekerjaan tersebut telah dilaksanakan secara memadai dan menilainya apakah hasilnya sejalan dengan kesimpulan yang disajikan dalam laporan audit.
- Auditor yang bertanggung jawab akhir mengenai auditnya dan asistennya harus menyadari prosedur yang harus diikuti jika terdapat perbedaan pendapat mengenai masalah akuntansi dan auditing diantara staf kantor akuntan publik yang terlibat dalam audit. Prosedur tersebut harus memungkinkan asisten mendokumentasikan ketidaksetujuan diantara mereka dan kesimpulan yang diambil jika setelah konsultasi yang memadai, ia berkeyakinan bahwa perlu baginya untuk tidak sependapat dengan penyelesaian masalah tersebut. Dalam hal ini, dasar penyelesaian akhir masalah harus juga didokumentasikan.
Cetak halaman ini
Artikel menarik lainnya
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Post a Comment